Salah satu bagian yang merupakan elemen kunci dari pencapaian tujuan pembangunan adalah sumber daya manusia (SDM). Di Indonesia Indeks Pembangunan Manusia (IPM) saat ini (71,1) masih tertinggal dibanding Negara ASEAN lainnya seperti Philliphina 76,3 ,Thailand 78,4, Malaysia 80,5, Singapura 91,6, bahkan menurut hasil survey UNDP (2007) Indonesia berada diperingkat 108 dari 177 negara. IPM tersebut ditentukan oleh tiga factor komposit yaitu indeks pendidikan, indeks kesehatan dan indeks daya beli.
Salah satu masalah bidang kesehatan adalah masih tingginya angka kematian ibu. Hal ini bisa dilihat dari data World Bank tahun 2008 angka kematian ibu meningkat menjadi 420/100.000 kelahiran dari tahun sebelumnya (2007) yaitu 302/100.000, sementara target MDGs 125/100.000 yang diharapkan dicapai pada tahun 2015. Sedangkan Angka Kematian Bayi (AKB) sebesar 34/1000 kelahiran hidup, target MDGs 19/1.000 pada tahun 2015.
Hal ini bisa terjadi karena masih terbatasnya tingkat pengetahuan masyarakat tentang kesehatan, baik kesehatan reproduksi, kesehatan diri maupun lingkungan. Ditambah lagi dengan penyedia layanan dan fasilitas kesehatan yang belum maksimal terutama untuk masyarakat dan daerah yang jauh dari perkotaan. Begitupun dengan kebijakan dan anggaran yang masih terbatas turut menunjang pada permasalahan diatas. Oleh sebab itu sangat diperlukan keterlibatan multi stakeholders, seperti dunia usaha, masyarakat, LSM dalam program peningkatan derajat kesehatan masyarakat sangat dibutuhkan terutama dalam melakukan upaya penurunan AKI dan AKB.
Berdasarkan hal tersebut, pada tahun ini PT. Pertamina GE Kamojang bekerjasama dengan PKBI Jawa Barat akan memulai lagi upaya pendampingan dan pemberdayaan masyarakat melalui Program: Sehat Bersama Pertamina dengan cara memperkuat kapasitas kader lapangan serta institusi kesehatan seperti Posyandu.
Untuk memulai intervensi program secara partisipatif, PT. Pertamina GE Kamojang bersama PKBI Jawa Barat berkomitmen meningkatkan kapasitas masyarakat melalui peningkatkan pemahaman kader dan stakeholders lokal dalam perencanaan pembangunan kesehatan di tingkat desa melalui Training Peningkatan Kemitraan Dukun Bersalin Desa dalam Penanganan Kehamilan dan Persalinan.
Pelatihan Kemitraan Paraji dan Bidan Desa ini ber tujuan untuk :
• Meningkatkan pemahaman dukun bersalin desa serta pemangku kepentingan di Desa Mekarwangi terkait materi seluk-beluk kehamilan dan persalinan, layanan KIA dan kesehatan reproduksi esensial;
• Memetakan peran Puskesmas, Bidan Desa, Dukun Bersalin serta stakeholders desa dalam peningkatkan akses layanan KIA Esensial dan penanganan kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan;
• Menyusun rencana kegiatan bersama antara Pihak Desa, Puskesmas dan PKBI dalam meningkatkan kemitraan dalam penanganan kegawatdaruratan kehamilan dan persalinan.
Penulis :
Denden Supresiana – PKBI Kab.Garut